Sabtu, 17 November 2007

Selamat Tinggal Bos!



Saya tidak suka dijuluki wong kang weruh sak durunge winarah, bukan saya tidak suka dunia metafisika. Tapi saya juga tidak yakin dengan perasaan-perasaan lebih yang menghinggapi alam pikiran saya pada saat-saat tertentu.


Pada malam tanggal 26 Desember 2004, jam 03.00 saya terbangun, lalu kekamar mandi, karena udara panas saya keluar kedepan rumah, saya merasa malam itu sepi bahkan senyap sekali. Ada apa ya, pikirku. Tak biasanya kampung jojoran surabaya sesunyi ini. Walah gak tahu ah, bathinku menjawab, hingga subuh aku tak bisa tidur. Siangnya saya melihat berita ada gelombang Tsunami di perairan Aceh yang memporakporandakan negeri serambi mekkah itu, masya alloh.



Tanpa sadar malam tgl 27 Mei 2006 saya terbangun, saya tidur dirumah pudak payung semarang, saya membuka korden depan sebab saya merasa ada yang meminta saya untuk keluar, tak ada apa-apa, saya lihat jam dinding ternyata masih pukul 23.15 wib masih sore pikirku. Saya keluar rumah lalu ke pertelon cari mie goreng si gondrong langgananku, lha kok gak ada?.

Biasanya dia jualan hingga pukul 02.00 wib dan rame warga RTku yang suka melek, mas andri mas yoga dll. Tapi malam itu sepi sekali, ada apa ya?. Babar blas saya tidak ingat bahwa saya pernah merasakan suasana sepi seperti ini. Eh besoknya pagi-pagi aku di telpon ibuku katanya ada Gempa dahsyat di Jogja. Masya Alloh!!!.



Sabtu 10 Nopember 2007 selepas maghrib saya tertidur karena seharian mengunjungi agen-agen koran yang ada di kabupaten kendal. Capek rasane, namun pukul 11 malam saya terbangun karena di layar ponselku ada misscall dari nomor surabaya, aku gak punya pulsa jadi tak ku jawab. Saya langsung ke kamar mandi ambil air wudlu lalu sholat isya'. Sesudah itu aku lihat Metro TV, namun kadang cepat ku alih-alih ke chanel TV lainnya. Padahal malam minggu, semua stasiun Televisi mengumbar abis-abisan program2 unggulannya, tapi malam itu rasanya tak ada yang enak kutonton. Saya duduk termenung lama, kubuka pintu dapur serr angin malam menerpa wajahku, keheningan yang tak kuinginkan kembali kurasakan, ada apa lagi ini. Aku ingin protes kenapa saya selalu dihinggapi perasaan ini, pasti ada peristiwa lagi yang besar. Ah males aku dihinggapi hal-hal metafisis. Aku jerembabkan tubuhku di springbed. Lama gak bisa tidur, mungkin ada 2 jam setelah itu aku mendengkur memecah keheningan malam minggu.


Minggu 11 Nopember 2007 aku membaca koran, H Agil H Ali pendiri koran memorandum, bosku dulu, kawanku dulu, lawanku dulu, inspiratorku dulu, motivatorku dulu, meninggal dunia!!!!.

Inalillahi Wa innailaihi Roji'un..


Selamat tinggal bos, semoga Alloh swt menjadikan Jannatun Na'im hunian barumu.


Apakah keheningan-keheningan akan ada lagi?

Bagaimana menurut anda.